Powered By Blogger

Rabu, 03 Juni 2009

SYAIR CINTA

  Lembut sayap-sayap kelam telah
Menyelubungi senyap lengkung bumi
Teduh rimbun malam pun luruh
Menudungi ubun hari yang lelah
 
Deras daras doa dalam darah
Mendebarkan kembali damba lama
Dengung lebah belantara kristal cahaya
Disebarkan angin dingin membasah
 
Lalu kualirkan seribu daun perahu
Dari hulu hati ke arah hilir
Menuju pelukan cintaku yang dahulu
Kularung mereka dengan kemurungan


 
Yang sempurna, seakan kekal
Bertarung mengarung arus digariskan
Sakal angin dan delapan cagak karang
Tegak menghadang garang dalam kegelapan
 
Selamatkanlah dedaun yang gerimis
Dari dadaku itu; masih kusebut namamu
Meski sahutmu sungguh lembut mendesir
Lebih sembunyi dari sir rahasiaku
 
Selamatkanlah pula kenangan yang kian
Berkeping di tepi ingatan ini, sebelum
Menghambur debu, tinggal gaung hampa
Berulang meraung samar di relung lupa
 
Sayang, sekarang geletar pijar fajar mewarna
Di ufuk, bintang memudar sinarnya menyisih
Ke lubuk galaksi jauh, namun di tangkai tanganku
Tengah bermekaran: mawarmu