Powered By Blogger

Minggu, 17 Mei 2009

Arwah Dunia

Dalam hitam dan gelap ... semuanya menekan bagaikan hijau dan ungu.... tidak ada kata tidak,, yang ada hanyta aku dan dia....
palsu dan menggunjang dalam badai dan lintasan sang Esa...
akupun dipandu dalam limangannya, menuju dunia yang baru , dan bukan lagi dunia yang keju akan impiam dan semangat sang Esa,....
biologis pun ikut meramaikan suasananya,, tak hanya itu saja,, semuanya ikut tersenyum mendengar suara hati...
yah,,, suara hati yang mampu membelah angkasa dan mampu mengejutkan dunia....
suara hati dari rintihan jerit tangis sang ibu...
lagi- lagi suara hati yang selalu turun dalam setiap belahan dadanya dan dalam setiap alunan nafasnya...
jantung- jantungpun ikut menyapa dalam sunyi senyap dunia.. semua bagaikan ilmu dipadang makhsar...
yang ada hanya keadilan semata disana....
dan aku akan terus ada dan akan terus tersenyum menyaksikannya... tidak akan ada lagi linangan air mata...
tetapi tetap saja mata ini terlalu berat untuk mengucapkan dan terlalu berat untuk dapat tersenyum...
semuanyta terus saja berkutat akan hitam dan buruk tanpa mengerti arti kata putih, bersih dan suci....
lalu dimanakah eksistensinyta????
siapa yang mampu menerka linangan kata sang mentari dalam rintihan seorang pendusta...
mentaripun hanya akan tersenyum, melihat semuanya bahagia,, dan akan kembali tersenym dalam sisipan mata sang surga...
yah ,, hamny surga abadilah yang mampu menyegarkan pikiran- pikiran kotor para pecundang....
pecundang dalam arus kasar dan dingin...
dan entah sampai kapan aku akan terus mengetikkan jari- jariku disini... dalam hentakan- hentakan sang penyeringai malam... dalam senyuman emas sang Esa... yah,, itu satu- sautnya yang membuat aku untuk tetap menulis dan terus menulis sajak arwah abadi ini arwah abadi dalam sdentumjan sang dunia yang terus saja menggelegar tanpa pernah dan mampu untuk berhenti....
senyuman sang mentari....
senyuman sang dewi....
dunia...
fana....